Senin, 02 Februari 2015

The Adventure of Ilman




Bagian I
(Entahlah apa itu)

Ini terjadi sekitar beberapa bulan yang lalu, ketika aku masih bekerja di sebuah proyek konstruksi  jembatan di daerah Penjaringan, Jakarta utara. Saat itu semuanya berjalan dengan normal  tidak ada sesuatu hal yang mencurigakan, sampai pada suatu malam yang tidak pernah akan saya lupakan.

Itu sekitar pukul 9 malam di kantor tempat aku bekerja di lantai 3, aku masih bekerja sampai larut bersama teman aku wong Jogja sebut saja si Dani namanya. Tak seperti biasanya si Dani ini hanya terdiam tak bersua di depan komputernya, biasanya dia bernyanyi tembang dari iwan fals-nya yang sangat dia kagumi, entahlah malam itu dia tak seperti biasanya.

“Dan ikut tak ? ke alfamart beli cemilan lah, lapar aku” ajak aku ke si Dani.
“ngga mas aku disini aja”. Ya sudah pada saat itu aku pergi sendirian, aku tinggalkan si Dani sendirian, aku turun ke lantai 1 dan berniat ku ajak Mang Cacang, ternyata dia tidak ada, keluarlah Aku berjalan menuju alfamart seorang diri.

Sesampainya aku di alfamart, loh saya liat si Dani lagi belanja sama mang Cacang, mang Cacang itu OB di kantorku. “Dan kau bilang tak ikut waktu aku ajak tadi, sekarang malah keluar sama mang Cacang?”
“hah? Kapan mas ajak aku, Aku dari tadi sama mang Cacang ko!”
“serius kau Dan ?!! tadi kau kan sama saya di lantai 3 di ruangan teknik.”
“ah bercanda kau mas”
“serius Dan, asli ini…!!!”.  Sial, ini sial, tiba-tiba aku merinding.
“bohong kau mas ah, sudah jangan bercanda”

Aku bertanya-tanya siapa tadi sebenarnya yang ada di lantai 3, mahluk astralkah atau apakah, saat itu aku benar-benar ketakutan. Akupun mencoba meyakinkan si Dani dan Mang Cacang agar percaya dengan apa yang baru saja ku alami.

Ketika ku ajak si Dani ke ruangan teknik lantai 3, memang kosong itu ruangan, tidak ada siapapun hanya suara TV yang berbunyi.
“mana tuh mas ga ada siapa-siapa, masa saya ada dua” si Dani berkomentar sambil tertawa seolah semua yang aku alami hanya karangan belaka. Ya aku pun hanya berdiam tak membalas komentar si Dani dan tak banyak bicara sembari meneruskan pekerjaan yang belum selesai. Aku berpikir, kasus yang aku alami itu pernah aku dengar sebelumnya dari beberapa orang dan beberapa cerita horor, sangat mirip  seperti yang aku alami, cerita yang klasik.

Malam itu pun akhirnya telah berakhir, aku melakukan aktifitas seperti biasanya dan berjalan normal tanpa ada sesuatu yang ganjil seperti malam itu. Ya, tapi ahkir-akhir sejak kejadian itu aku merasa sering ada yang memperhatikanku, entahlah apa itu, aku mencoba bersikap biasa saja.


Bagian II
(wujud asli)

Setiap kali aku duduk di meja kerja satu ruangan dengan si Dani, aku benar-benar parno, benakku berkata apakah ini yang asli ataukah makhluk itu, ya aku pastikan ini yang asli karena dia bernyanyi lagu-lagu iwan fals.
“den kau nyanyi terus lah, kalau kau diam nanti ku anggap kau makhluk yang menyerupaimu waktu itu,hahahaha”
“halahh, santai saja mas ini aku yang asli”
“hahaha oke oke”
Kebetulan sekali malam itu akan ada pengecoran, pelaksana di lapangan menelponku memintaku untuk dibuatkan form ceklis.
“Pak ilman dimana?”
“aku di kantor pak”
“buatkan saya form ceklis dong”
“loh bukannya masih ada pak”
“saya lupa simpan, dimana nih? Lupa lagi saya, buatkan saja nanti saya ke kantor, oke?”
“halah bapak ini, ya sudah nanti biar Aku saja yang ke lapangan, sekalian liat pengecoran, daripada di kantor terus.”
“oke ditunggu pak Ilman”

Akupun segera print out form ceklis pengecoran, dan pergi ke lapangan menggunakan motor Jupiter butut. Singkat cerita Aku sudah selesai dari lapangan dan segera kembali ke kantor. Saat itu pukul 00.17 malam aku menyusuri jalan yang dipayungi cahaya lampu dan angin laut yang menusuk badan.
Ketika melewati jalan yang cukup sepi dan sangat gelap, hanya ada lampu motor butut yang kutumpangi ini, ku lihat sekitar 10 meter didepan kulihat siluet seseorang melambai-lambaikan tangan, seolah menyuruhku untuk mendatanginya. Dan ketika ku dekati . . .
“ loh Dani, ngapain kamu disini …?!”
Wajahnya begitu dingin, memandangku dengan tatapan kosong dan berjalan ke arahku.
“Dan hey...”
Saat itu benakku berkata, “ini tidak beres”
Aku teringat saat kejadian di kantor malam itu, pasti ada hubungannya. Si Dani hanya diam memandang ke arahku, aku pun turun dari motor butut itu dan mulai menjauh dari si Dani yang bertingkah aneh.
Tiba-tiba….

Si Dani yang aneh itu mulai berubah, wajahnya membengkak berubah hijau matanya menyala kuning, tubuhnya membungkuk tampak tak terlihat normal tumbuh bulu-bulu lebat, kakinya mulai memanjang, kuku-kukunya tumbuh berwarna hitam pekat, dan tampak di kepalanya seperti sebuah antena tunggal. Dia mulai menampakkan wujud aslinya.
Aku benar-benar kaget dan tak percaya dengan apa yang aku saksikan saat itu, dan suatu kebetulan yang sangat, saat itu tak ada seorangpun sangat sepi, Sial.
“Si…si..siapa kau !!!”


Bagian III
(Sebuah Misi)

Mahluk itu mulai menampakan dirinya, ternyata dalang di balik kejadian yang menimpaku malam itu mahluk ini rupanya. Saat itu aku hanya terdiam terpaku. Mahluk itu pun mulai bersuara.
“ghaghaghaghagha dasar manusia bumi!” Mahluk itu bersuara keras dan berat.
“Apa? Kau bilang manusia bumi? Jadi kau bukan setan atau sejenis genderuwo?” Aku benar-benar kebingungan atas semua yang terjadi padaku.
”Bodoh, dasar manusia bodoh, saya bukan setan, tapi saya mahluk dari luar bumi!”
“A..a..alien!” aku berkata dengan kaget dan nada sedikit tinggi yang saya tunjukan kepada mahluk itu.
“Ya terserahlah jika mahluk bumi lebih senang menyebutku itu”
Ternyata meraka nyata, dan mereka ada, ya alien itu nyata, saat itu aku benar-benar berhadapan dengan alien.

“lalu apa tujuanmu menyerupai temanku si Dani ?” dengan sedikit ketakutan aku bertanya pada alien itu, tiba-tiba saja dari punggungnya muncul beberapa tentakel yang berlendir, menambah rasa takut padaku, sedikit-demi sedikit saya berjalan mundur mulai menjauh dari alien itu.
“ghaghagha tentu saja sebuah misi wahai manusia bumi”
“Misi menculik manusia bumi maksudmu kan? dan kalian akan membedah tubuh kami dan melakukan eksperimen dengan tubuh kami ini?”
“ghaghagha dasar manusi bumi, salah, kau terlalu banyak membaca komik dan berita bodoh tentang kami”
“lalu apa ?”
“dengar manusia bumi, sejak awal kami sudah memata-matai beberapa manusia bumi  dan sasaran kami adalah laki-laki setia sepertimu, dan misi kami adalah membuat kalian berpisah dengan pasangan kalian, apapun caranya ghaghaghagha”

Aku benar-benar kaget dengan apa yang aku dengar, ini benar-benar bahaya apa jadinya jika saya berpisah dengan kekasihku, ini bahaya.


Bagian IV
(Pertarungan sengit)

Saat itu aku benar-benar bingung dengan apa yang harus Aku lakukan, melihat sekeliling untuk dijadikan senjata, tapi tidak ada. Apapun yang akan terjadi aku harus melawan alien tersebut, meskipun dengan tangan kosong.
“oke manusia, mari kita mulai ghaghagha, pertama-tama mari kita lihat sampai mana kau akan bertahan”

Tanpa pengalaman melawan alien, aku saat itu harus berimprovisasi. Alien itu mulai melangkah perlahan dan  melempar jauh motor butut yang ada di hadapanku. Aku terpaku diam, sangat bingung dengan apa yang harus kulakukan. Balik kanan, lari ….!!!
Ya itulah jurus terakhir si kaki seribu, aku mencoba lari sekuat mungkin tetapi alien tersebut memanjangkan tentakelnya dan menarik kaki ku.
“anj*ng!!aduh” aku mengaduh kesakitan karena tubuhku terhempas ke tanah, dan alien titu mulai menarikku kehadapannya.
Aku terbaring di tanah menghadap ke langit, alien tersebut persis berdiri tepat di dekat kakiku. Tentakel yang berada di punggung alien mulai memanjang dan mengikat kedua kaki dan kedua tanganku, aku berusaha lari dari ikatan alien itu, tapi semua itu nihil.

“ghaghaghagha inilah akhir dari hidupmu laki-laki setia! Saya akan mulai menghapus semua ingatanmu tentang kekasihmu”
“bangsat kau alien jelek!!”
Sial sial sial, apa jadinya jika aku tidak ingat lagi dengan kekasihku, dia pasti akan sangat sedih. Alien tersebut sedikit membungkuk dan menempelkan antenanya di kepalaku.
Apakah ini akhir hidupku, itulah sebuah kata yang terlintas dipikiranku.

“mari mulai manusia bumi” antenna di kepalanya yang terhubung ke kepalaku mulai bersinar.
Saat itu aku pasrah dengan apa yang aku hadapi. Tiba- tiba terlintas di kepalaku semua kenangan yang terjadi antara aku dengan kekasihku, begitu kuat kenangan tersebut seakan bayangan yang terjadi di kepalaku tampak begitu nyata, sangat nyata dan indah.
“arghhhhh!!”
Tiba-tiba alien itu berteriak keras, dan aku tersadar dari bayangan kenangan di kepalaku.
“kenapa tidak berhasil, kenapa saya tidak bisa menghapus ingatanmu itu” alien tersebut berkata bengis dengan wajahnya yang sedikit marah dan kecewa.
“hahahaha lihat alien bodoh, ingatanku sangatlah kuat dan rasa sayang ini begitu kuat, sehingga kau tidak mampu menghapus ingatan itu”
Alien tersebut melepas ikatannya dan sedikit menjauh dariku, dan aku berusaha berdiri tapi badanku begitu lemas, aku hanya terduduk dengan nafas terengah-engah.
“lihat alien bodoh, misimu tidak akan berhasil”
“diam manusia bumi!!”

Alien tersebut tiba-tiba mengangkat tangannya ke arahku dan membuka lengannya. Badanku seketika terasa panas, keluar sebuah cahaya kecil dari dalam dadaku dan melayang ke arah alien itu, dia memegang cahaya itu dan memakannya.
“hei apa yang barusan kau lakuakan?” dengan sedikit berteriak karena khawatir dengan tubuhku ini.
“tenang saja manusia, aku hanya mengambil kemampuan romantismu, mulai detik ini kau tidak akan bisa melakukan hal romantis terhadap kekasihmu, dan perlahan kekasihmu akan bosan dan kalian akan berpisah ghaghaghagha”
“apa kau bilang!!”
“ya walaupun  aku gagal menghilangkan ingatanmu itu, tapi ini akan memisahkan kalian secara perlahan ghaghaghagha”
Aku hanya terdiam, tidak bisa melawan, apa jadinya jika ini terjadi, aku benar-benar bingung. Aku tak ingin ini terjadi aku tak ingin dia meninggalkanku.
“ghagha cukup sampai disini manusia bumi, saya akan pergi dan mencari laki-laki setia lainnya”
Tiba-tiba Alien itu ditarik oleh suatu cahaya dari langit dan menghilang di kegelapan langit. Dan aku mencoba berdiri dari apa yang baru saja terjadi.


Bagian V
(Percaya)

Aku berjalan terengah-engah munuju kantor, tanpa motor butut karena motor butut itu sudah hancur. Sembari melamun dengan  apa yang baru saja ku alami.
“man dari mana, kenapa wajahmu terlihat pucat dan kenapa dengan tubuhmu lebam dan kotor?” mang Cacang sedikit kaget dengan kondisiku yang baru saja tiba di kantor itu.
“tadi dirampok mang, motor butut itu di rampas oleh perampoknya” terpaksa ku berbohong saja, percuma aku cerita yang sebenarnya juga pasti tidak ada yang percaya.
“Innalillahi, ya sudah biar mang Cacang lapor polisi!”
“ya terserah saja mang”

Aku istirahat terbaring di tempat tidurku, sembari membayangkan apa yang akan terjadi denganku dan kekasihku dimasa depan.
Keeseokan paginya saya terbangun dan merasa cukup segar, dan mencoba nge-bbm pacarku. Benar saja saya begitu shock karena saya benar-benar kaku dan merasa bingung selama berkomunikasi dengan pacarku.
“aa, ko bbmnya ga seperti biasanya sih, ada apa?”
“ngga say biasa saja ko”
Pacarku mulai merasakan hal yang aneh pada diriku, tapi aku percaya semua ini akan ada jalan keluarnya, dan semua perkataan Alien itu tidak akan menjadi kenyataan.
Selang beberapa hari, dan singkat cerita aku menemukan sebuah perkumpulan korban dari Alien. Aku mulai bergabung dengan mereka. Aku mulai berbincang dengan ketua Perkumpulan Laki-laki Setia Korban Alien disingkat PLSK-A.
“wah ternyata banyak juga ya bang korbannya” kebetulan ketua PLSK-A adalah orang betawi jadi saya panggil dia Abang.
“iye man, lu masih beruntung karena si Alien cuman ngambil kemampuan romantis lu, coba lu bayangin banyak disini kawan-kawan kite yang lebih parah”
“oh iya bang”
“iye, nih contohnye ada yang jadi kaga bisa bicara, kaga bisa lihat, ada yang di rubah suaranya jadi kaya cewek, pokonya macem-macem dah, intinya sih si Alien itu berniat memisahkan kite si laki-laki setia ini dengan kekasih kite”
“iya ya bang, ngeri aku masih beruntung, tapi tetep saja aku merasa ngga pede jika harus deket dengan pacarku bang.”
“nah ini nyang bahaya, lu kudu percaya ama diri lu sendiri man, jangan sampai lu ngedown terus jarang komunikasi dan akhirnya pacar lu ninggalin lu”
“iya bang”
“jadi intinya lu harus percaya”
“iya bang”
“lu ude berapa tahun pacaran tong?”
“uda lumayan lama bang”
“noh ude lama gitu masa ngedown sih, serius ntu hubungan lu?”
“serius lah bang, uda niat ke jenjang nikah ko, juga sayang banget sama cewekku bang”
“ya udeh, aye doain deh semoga semuanya lancar ye”
“iya bang makasih ya”
Sejak saat itu rasa percaya diriku tumbuh kembali, walaupun kemampuan romantisku sudah hilang, tapi ternyata aku masih bisa menumbuhkannya secara perlahan. Dan aku mulai belajar lagi sedikit demi sedikit untuk menjadi laki-laki setia yang romantis.
Ya sejak itu hubunganku dengan kekasihku membaik, dan itu semua berkat tekad dan rasa percaya dihatiku
.
-Tamat-







Profil  Penulis
Lahir di Bandung 27 Maret 1991, anak pertama dari tiga bersaudara ini hobi membaca, main musik, internetan, gunpla dan banyak lagi. Pengalaman melawan Alien membuatnya menjadi laki-laki super setia yang pernah ada.










Semua ini adalah cerita perjuangan seorang laki-laki setia melawan Alien, yang memperjuangkan cintanya agar tidak berpisah dengan kekasihnya.
Diangkat dari kisah nyata.
29-9-2014

Tidak ada komentar: