Bagian I
(Entahlah
apa itu)
Ini terjadi sekitar beberapa
bulan yang lalu, ketika aku masih bekerja di sebuah proyek konstruksi jembatan di daerah Penjaringan, Jakarta
utara. Saat itu semuanya berjalan dengan normal
tidak ada sesuatu hal yang mencurigakan, sampai pada suatu malam yang
tidak pernah akan saya lupakan.
Itu sekitar pukul 9 malam di
kantor tempat aku bekerja di lantai 3, aku masih bekerja sampai larut bersama
teman aku wong Jogja sebut saja si Dani namanya. Tak seperti biasanya si Dani
ini hanya terdiam tak bersua di depan komputernya, biasanya dia bernyanyi
tembang dari iwan fals-nya yang sangat dia kagumi, entahlah malam itu dia tak
seperti biasanya.
“Dan ikut tak ? ke alfamart beli cemilan
lah, lapar aku” ajak aku ke si Dani.
“ngga mas aku disini aja”. Ya
sudah pada saat itu aku pergi sendirian, aku tinggalkan si Dani sendirian, aku
turun ke lantai 1 dan berniat ku ajak Mang Cacang, ternyata dia tidak ada,
keluarlah Aku berjalan menuju alfamart seorang diri.
Sesampainya aku di alfamart, loh
saya liat si Dani lagi belanja sama mang Cacang, mang Cacang itu OB di
kantorku. “Dan kau bilang tak ikut waktu aku ajak tadi, sekarang malah keluar
sama mang Cacang?”
“hah? Kapan mas ajak aku, Aku
dari tadi sama mang Cacang ko!”
“serius kau Dan ?!! tadi kau kan
sama saya di lantai 3 di ruangan teknik.”
“ah bercanda kau mas”
“serius Dan, asli ini…!!!”. Sial, ini sial, tiba-tiba aku merinding.
“bohong kau mas ah, sudah jangan
bercanda”
Aku bertanya-tanya siapa tadi
sebenarnya yang ada di lantai 3, mahluk astralkah atau apakah, saat itu aku
benar-benar ketakutan. Akupun mencoba meyakinkan si Dani dan Mang Cacang agar
percaya dengan apa yang baru saja ku alami.
Ketika ku ajak si Dani ke ruangan
teknik lantai 3, memang kosong itu ruangan, tidak ada siapapun hanya suara TV
yang berbunyi.
“mana tuh mas ga ada siapa-siapa,
masa saya ada dua” si Dani berkomentar sambil tertawa seolah semua yang aku
alami hanya karangan belaka. Ya aku pun hanya berdiam tak membalas komentar si
Dani dan tak banyak bicara sembari meneruskan pekerjaan yang belum selesai. Aku
berpikir, kasus yang aku alami itu pernah aku dengar sebelumnya dari beberapa
orang dan beberapa cerita horor, sangat mirip
seperti yang aku alami, cerita yang klasik.
Malam itu pun akhirnya telah
berakhir, aku melakukan aktifitas seperti biasanya dan berjalan normal tanpa
ada sesuatu yang ganjil seperti malam itu. Ya, tapi ahkir-akhir sejak kejadian itu
aku merasa sering ada yang memperhatikanku, entahlah apa itu, aku mencoba
bersikap biasa saja.
Bagian II
(wujud asli)
Setiap kali aku duduk di meja
kerja satu ruangan dengan si Dani, aku benar-benar parno, benakku berkata
apakah ini yang asli ataukah makhluk itu, ya aku pastikan ini yang asli karena
dia bernyanyi lagu-lagu iwan fals.
“den kau nyanyi terus lah, kalau
kau diam nanti ku anggap kau makhluk yang menyerupaimu waktu itu,hahahaha”
“halahh, santai saja mas ini aku
yang asli”
“hahaha oke oke”
Kebetulan sekali malam itu akan
ada pengecoran, pelaksana di lapangan menelponku memintaku untuk dibuatkan form
ceklis.
“Pak ilman dimana?”
“aku di kantor pak”
“buatkan saya form ceklis dong”
“loh bukannya masih ada pak”
“saya lupa simpan, dimana nih?
Lupa lagi saya, buatkan saja nanti saya ke kantor, oke?”
“halah bapak ini, ya sudah nanti
biar Aku saja yang ke lapangan, sekalian liat pengecoran, daripada di kantor
terus.”
“oke ditunggu pak Ilman”
Akupun segera print out form
ceklis pengecoran, dan pergi ke lapangan menggunakan motor Jupiter butut.
Singkat cerita Aku sudah selesai dari lapangan dan segera kembali ke kantor.
Saat itu pukul 00.17 malam aku menyusuri jalan yang dipayungi cahaya lampu dan
angin laut yang menusuk badan.
Ketika melewati jalan yang cukup
sepi dan sangat gelap, hanya ada lampu motor butut yang kutumpangi ini, ku
lihat sekitar 10 meter didepan kulihat siluet seseorang melambai-lambaikan
tangan, seolah menyuruhku untuk mendatanginya. Dan ketika ku dekati . . .
“ loh Dani, ngapain kamu disini
…?!”
Wajahnya begitu dingin,
memandangku dengan tatapan kosong dan berjalan ke arahku.
“Dan hey...”
Saat itu benakku berkata, “ini
tidak beres”
Aku teringat saat kejadian di
kantor malam itu, pasti ada hubungannya. Si Dani hanya diam memandang ke
arahku, aku pun turun dari motor butut itu dan mulai menjauh dari si Dani yang
bertingkah aneh.
Tiba-tiba….
Si Dani yang aneh itu mulai
berubah, wajahnya membengkak berubah hijau matanya menyala kuning, tubuhnya
membungkuk tampak tak terlihat normal tumbuh bulu-bulu lebat, kakinya mulai
memanjang, kuku-kukunya tumbuh berwarna hitam pekat, dan tampak di kepalanya
seperti sebuah antena tunggal. Dia mulai menampakkan wujud aslinya.
Aku benar-benar kaget dan tak
percaya dengan apa yang aku saksikan saat itu, dan suatu kebetulan yang sangat,
saat itu tak ada seorangpun sangat sepi, Sial.
“Si…si..siapa kau !!!”
Bagian III
(Sebuah Misi)
Mahluk itu mulai menampakan
dirinya, ternyata dalang di balik kejadian yang menimpaku malam itu mahluk ini
rupanya. Saat itu aku hanya terdiam terpaku. Mahluk itu pun mulai bersuara.
“ghaghaghaghagha dasar manusia
bumi!” Mahluk itu bersuara keras dan berat.
“Apa? Kau bilang manusia bumi?
Jadi kau bukan setan atau sejenis genderuwo?” Aku benar-benar kebingungan atas
semua yang terjadi padaku.
”Bodoh, dasar manusia bodoh, saya
bukan setan, tapi saya mahluk dari luar bumi!”
“A..a..alien!” aku berkata dengan
kaget dan nada sedikit tinggi yang saya tunjukan kepada mahluk itu.
“Ya terserahlah jika mahluk bumi
lebih senang menyebutku itu”
Ternyata meraka nyata, dan mereka
ada, ya alien itu nyata, saat itu aku benar-benar berhadapan dengan alien.
“lalu apa tujuanmu menyerupai
temanku si Dani ?” dengan sedikit ketakutan aku bertanya pada alien itu,
tiba-tiba saja dari punggungnya muncul beberapa tentakel yang berlendir,
menambah rasa takut padaku, sedikit-demi sedikit saya berjalan mundur mulai
menjauh dari alien itu.
“ghaghagha tentu saja sebuah misi
wahai manusia bumi”
“Misi menculik manusia bumi maksudmu
kan? dan kalian akan membedah tubuh kami dan melakukan eksperimen dengan tubuh
kami ini?”
“ghaghagha dasar manusi bumi,
salah, kau terlalu banyak membaca komik dan berita bodoh tentang kami”
“lalu apa ?”
“dengar manusia bumi, sejak awal
kami sudah memata-matai beberapa manusia bumi
dan sasaran kami adalah laki-laki setia sepertimu, dan misi kami adalah
membuat kalian berpisah dengan pasangan kalian, apapun caranya ghaghaghagha”
Aku benar-benar kaget dengan apa
yang aku dengar, ini benar-benar bahaya apa jadinya jika saya berpisah dengan
kekasihku, ini bahaya.
Bagian IV
(Pertarungan sengit)
Saat itu aku benar-benar bingung
dengan apa yang harus Aku lakukan, melihat sekeliling untuk dijadikan senjata,
tapi tidak ada. Apapun yang akan terjadi aku harus melawan alien tersebut,
meskipun dengan tangan kosong.
“oke manusia, mari kita mulai
ghaghagha, pertama-tama mari kita lihat sampai mana kau akan bertahan”
Tanpa pengalaman melawan alien,
aku saat itu harus berimprovisasi. Alien itu mulai melangkah perlahan dan melempar jauh motor butut yang ada di
hadapanku. Aku terpaku diam, sangat bingung dengan apa yang harus kulakukan.
Balik kanan, lari ….!!!
Ya itulah jurus terakhir si kaki
seribu, aku mencoba lari sekuat mungkin tetapi alien tersebut memanjangkan
tentakelnya dan menarik kaki ku.
“anj*ng!!aduh” aku mengaduh
kesakitan karena tubuhku terhempas ke tanah, dan alien titu mulai menarikku
kehadapannya.
Aku terbaring di tanah menghadap
ke langit, alien tersebut persis berdiri tepat di dekat kakiku. Tentakel yang
berada di punggung alien mulai memanjang dan mengikat kedua kaki dan kedua
tanganku, aku berusaha lari dari ikatan alien itu, tapi semua itu nihil.
“ghaghaghagha inilah akhir dari
hidupmu laki-laki setia! Saya akan mulai menghapus semua ingatanmu tentang
kekasihmu”
“bangsat kau alien jelek!!”
Sial sial sial, apa jadinya jika aku
tidak ingat lagi dengan kekasihku, dia pasti akan sangat sedih. Alien
tersebut sedikit membungkuk dan menempelkan antenanya di kepalaku.
Apakah ini akhir hidupku, itulah
sebuah kata yang terlintas dipikiranku.
“mari mulai manusia bumi” antenna
di kepalanya yang terhubung ke kepalaku mulai bersinar.
Saat itu aku pasrah dengan apa
yang aku hadapi. Tiba- tiba terlintas di kepalaku semua kenangan yang terjadi
antara aku dengan kekasihku, begitu kuat kenangan tersebut seakan bayangan yang
terjadi di kepalaku tampak begitu nyata, sangat nyata dan indah.
“arghhhhh!!”
Tiba-tiba alien itu berteriak
keras, dan aku tersadar dari bayangan kenangan di kepalaku.
“kenapa tidak berhasil, kenapa
saya tidak bisa menghapus ingatanmu itu” alien tersebut berkata bengis dengan
wajahnya yang sedikit marah dan kecewa.
“hahahaha lihat alien bodoh,
ingatanku sangatlah kuat dan rasa sayang ini begitu kuat, sehingga kau tidak
mampu menghapus ingatan itu”
Alien tersebut melepas ikatannya
dan sedikit menjauh dariku, dan aku berusaha berdiri tapi badanku begitu lemas,
aku hanya terduduk dengan nafas terengah-engah.
“lihat alien bodoh, misimu tidak
akan berhasil”
“diam manusia bumi!!”
Alien tersebut tiba-tiba
mengangkat tangannya ke arahku dan membuka lengannya. Badanku seketika terasa
panas, keluar sebuah cahaya kecil dari dalam dadaku dan melayang ke arah alien
itu, dia memegang cahaya itu dan memakannya.
“hei apa yang barusan kau lakuakan?”
dengan sedikit berteriak karena khawatir dengan tubuhku ini.
“tenang saja manusia, aku hanya
mengambil kemampuan romantismu, mulai detik ini kau tidak akan bisa melakukan
hal romantis terhadap kekasihmu, dan perlahan kekasihmu akan bosan dan kalian
akan berpisah ghaghaghagha”
“apa kau bilang!!”
“ya walaupun aku gagal menghilangkan ingatanmu itu, tapi
ini akan memisahkan kalian secara perlahan ghaghaghagha”
Aku hanya terdiam, tidak bisa
melawan, apa jadinya jika ini terjadi, aku benar-benar bingung. Aku tak ingin
ini terjadi aku tak ingin dia meninggalkanku.
“ghagha cukup sampai disini
manusia bumi, saya akan pergi dan mencari laki-laki setia lainnya”
Tiba-tiba Alien itu ditarik oleh
suatu cahaya dari langit dan menghilang di kegelapan langit. Dan aku mencoba
berdiri dari apa yang baru saja terjadi.
Bagian V
(Percaya)
Aku berjalan terengah-engah
munuju kantor, tanpa motor butut karena motor butut itu sudah hancur. Sembari
melamun dengan apa yang baru saja ku
alami.
“man dari mana, kenapa wajahmu
terlihat pucat dan kenapa dengan tubuhmu lebam dan kotor?” mang Cacang sedikit
kaget dengan kondisiku yang baru saja tiba di kantor itu.
“tadi dirampok mang, motor butut
itu di rampas oleh perampoknya” terpaksa ku berbohong saja, percuma aku cerita
yang sebenarnya juga pasti tidak ada yang percaya.
“Innalillahi, ya sudah biar mang
Cacang lapor polisi!”
“ya terserah saja mang”
Aku istirahat terbaring di tempat
tidurku, sembari membayangkan apa yang akan terjadi denganku dan kekasihku
dimasa depan.
Keeseokan paginya saya terbangun
dan merasa cukup segar, dan mencoba nge-bbm pacarku. Benar saja saya begitu
shock karena saya benar-benar kaku dan merasa bingung selama berkomunikasi
dengan pacarku.
“aa, ko bbmnya ga seperti
biasanya sih, ada apa?”
“ngga say biasa saja ko”
Pacarku mulai merasakan hal yang
aneh pada diriku, tapi aku percaya semua ini akan ada jalan keluarnya, dan
semua perkataan Alien itu tidak akan menjadi kenyataan.
Selang beberapa hari, dan singkat
cerita aku menemukan sebuah perkumpulan korban dari Alien. Aku mulai bergabung
dengan mereka. Aku mulai berbincang dengan ketua Perkumpulan Laki-laki Setia
Korban Alien disingkat PLSK-A.
“wah ternyata banyak juga ya bang
korbannya” kebetulan ketua PLSK-A adalah orang betawi jadi saya panggil dia
Abang.
“iye man, lu masih beruntung
karena si Alien cuman ngambil kemampuan romantis lu, coba lu bayangin banyak
disini kawan-kawan kite yang lebih parah”
“oh iya bang”
“iye, nih contohnye ada yang jadi
kaga bisa bicara, kaga bisa lihat, ada yang di rubah suaranya jadi kaya cewek,
pokonya macem-macem dah, intinya sih si Alien itu berniat memisahkan kite si
laki-laki setia ini dengan kekasih kite”
“iya ya bang, ngeri aku masih
beruntung, tapi tetep saja aku merasa ngga pede jika harus deket dengan pacarku
bang.”
“nah ini nyang bahaya, lu kudu
percaya ama diri lu sendiri man, jangan sampai lu ngedown terus jarang
komunikasi dan akhirnya pacar lu ninggalin lu”
“iya bang”
“jadi intinya lu harus percaya”
“iya bang”
“lu ude berapa tahun pacaran
tong?”
“uda lumayan lama bang”
“noh ude lama gitu masa ngedown
sih, serius ntu hubungan lu?”
“serius lah bang, uda niat ke
jenjang nikah ko, juga sayang banget sama cewekku bang”
“ya udeh, aye doain deh semoga
semuanya lancar ye”
“iya bang makasih ya”
Sejak saat itu rasa percaya
diriku tumbuh kembali, walaupun kemampuan romantisku sudah hilang, tapi ternyata
aku masih bisa menumbuhkannya secara perlahan. Dan aku mulai belajar lagi sedikit
demi sedikit untuk menjadi laki-laki setia yang romantis.
Ya sejak itu hubunganku dengan
kekasihku membaik, dan itu semua berkat tekad dan rasa percaya dihatiku
.
-Tamat-
Profil
Penulis
Lahir di Bandung 27 Maret 1991,
anak pertama dari tiga bersaudara ini hobi membaca, main musik, internetan,
gunpla dan banyak lagi. Pengalaman melawan Alien membuatnya menjadi laki-laki
super setia yang pernah ada.
Semua
ini adalah cerita perjuangan seorang laki-laki setia melawan Alien, yang memperjuangkan
cintanya agar tidak berpisah dengan kekasihnya.
Diangkat dari kisah nyata.
29-9-2014
29-9-2014